Penyair Pulo Lasman Simanjuntak Menulis Syair untuk Presiden 2024
SASTRA -- Penyair dan sastrawan Pulo Lasman Simanjuntak (62 tahun) menulis syair untuk presiden dalam menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024, sekaligus Pemilihan Presiden (Pilpres) RI Tahun 2024.
Dalam format sajak dan puisi, Lasman mengkritisi dan memberikan solusi untuk tujuan masa depan bangsa ini.
Dengan menulis syair untuk presiden dalam bahasa sastra serta batin terluka para penyair, maka akan ditemukan secercah harapan dan pengharapan seluruh masyarakat Indonesia untuk menuju kepada bangsa yang berbudaya, beradab, sejahtera, dan makmur lahir serta batin.
Berikut puisi dwi bahasa (Indonesia dan Inggris). Selamat membaca.
Sajak
Pulo Lasman Simanjuntak
MENULIS SYAIR UNTUK PRESIDEN
-episode pertama-
menulis syair untuk presiden
aku melihat tingkap-tingkap langit terbuka lebar
seperti percakapan tadi pagi
di meja kaca tanpa daging
kehilangan pasangan
tak punya kenangan
kenapa harga pangan terus melambung tinggi, tanyamu
setinggi burung gagak
terbang ke lumbung kematian sangat gersang
kering kerontang
kenapa nilai mata uang
tak bisa lagi menari-nari
bersama matahari pagihari
menyambut kekusaman hati
memasuki negeri di bawah telapak kaki
menulis syair untuk
presiden
aku menatap jutaan manusia langka
tak punya otak
minta sedekah
tangannya berapi
untuk publikasi sejati
tanah tumpah darah
di seberang pulau berair
masihkah ada investor
menebar benih-benih palsu
yang tak bisa dihitung
dengan sempoa atau kucing liar dalam.karung
Jakarta, Kamis 1 Februari 2024
Baca selanjutnya ...