Home > Sastra

Seniman, Budayawan, dan Pegiat Seni 'Menggugat' UU DKJ karena tak Mempresentasikan Kultur Jakarta

UU DKJ dinilai lolos tanpa kajian ilmiah dan tak melibatkan komunitas-komunitas seni serta budaya di Jakarta Raya dan sekitarnya yang meliputi wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, Bogor.

Pernyataan Dienaldo dipertegas juga oleh Jose Rizal Manua, deklamator terbaik di Indonesia saat ini.

Menurut tokoh dari teater yang telah sering mementaskan teater anak-anak di berbagai kota besar dunia ini, lantaran UU itu nantinya akan terjadi saling silang dan akulturasi kebudayaan.

Dua narasumber diskusi publik terbuka 'menuju Daerah Khusus Jakarta-DKJ', Jose Rizal Manua (seniman, budayawan, dan deklamator terbaik) sedang berbincang serius dengan Lasman Simanjuntak (penyair dan wartawan) sebelum naik ke pentas Tadarus Budaya dan Bukber yang diselenggarakan Dewan Budaya Jakarta Raya atau DEBU RAYA di Rooftop Pasar Gembrong Baru, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu malam, 3 April 2024. (Foto: koleksi pribadi)
Dua narasumber diskusi publik terbuka 'menuju Daerah Khusus Jakarta-DKJ', Jose Rizal Manua (seniman, budayawan, dan deklamator terbaik) sedang berbincang serius dengan Lasman Simanjuntak (penyair dan wartawan) sebelum naik ke pentas Tadarus Budaya dan Bukber yang diselenggarakan Dewan Budaya Jakarta Raya atau DEBU RAYA di Rooftop Pasar Gembrong Baru, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu malam, 3 April 2024. (Foto: koleksi pribadi)

“Teater modern mengadopsi lenong, koreografer tarian Betawi berasal dari Jawa, dan sebagainya,” jelas Jose.

Oleh karena itu, anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Imam Ma’arif mengajak seniman dan stakeholder kebudayaan turut "mengawal" peraturan daerah (Perda) yang akan menjadi produk turunan dari UU DKJ 2024 ini.

Meski demikian, Jose Rizal Manua yang juga pemilik toko buku Galeri Deklamasi TIM Jakarta, mengingatkan agar seniman dan penggiat budaya lainnya tidak terlalu risau dengan keberadaan UU DKJ.

“Undang-undang tidak mengikat proses kreatif. Kenyataannya, teater tumbuh dalam situasi apa pun,” kata Jose Rizal menjelaskan.

Adapun Lasman Simanjuntak menyatakan, UU Daerah Khusus Jakarta ini memang masih perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat luas, terutama untuk para peggiat seni dan budaya.

"Jangan sampai nanti malah digugat sampai ke Mahkamah Konstitusi. Proses ini masih panjang, apalagi di Kota Jakarta dan sekitarnya bukan hanya seni tradisi Betawi saja, tetapi telah muncul seni tradisi lainnya dari berbagai multisuku dan budaya," ucap Lasman Simanjuntak.

Parade Baca Puisi

Pada acara Tadarus Budaya dan Bukber Komunitas bertemakan "Menuju Daerah Khusus Jakarta" juga diadakan Parade Baca Puisi dalam suasana Bulan Suci Ramadan ini.

Baca puisi pertama oleh Wahyu Toweng (Komunitas Literasi Betawi), Rachmayanti Efendi (Kelompok Teater Cakra), Nurhayati (Rumah Baca Rissa Churria), Riri Satria (Jagat Sastra Milenia-JSM), dan Guntoro Sulung.

Penyair Perempuan Indonesia Nurhayati (dari Rumah Baca Churria) bersama seorang rekan ikut dalam parade baca puisi di Rooftop Pasar Gembrong Baru, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu malam, 3 April 2024.  (Foto: Lasman Simanjuntak)
Penyair Perempuan Indonesia Nurhayati (dari Rumah Baca Churria) bersama seorang rekan ikut dalam parade baca puisi di Rooftop Pasar Gembrong Baru, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu malam, 3 April 2024. (Foto: Lasman Simanjuntak)

Setelah itu penampilan lagu akustik Mas Jhon (Ruko Seni), penampilan tarian dari Sanggar Kembang Gantari, serta tari kreasi Asalam Waliku (Kelompok Zentaka).

Parade baca puisi dilanjutkan oleh Jose Rizal Manua, Rissa Churria (JSM), Nilla Rosyidah (Teater Cakra Indonesia), Karenina (Penyair Seksih), Sihar Ramses Simatupang (Komunitas Tanpa Nama), Nunung Noor (JSM), Ireng Halimun, Ritmanto Saleh dan Diana Prima Lesmana (koloborasi Sastra Semesta), Koko Kartiko (Ruko Seni), Rokhana (Rumah Baca), teaterikal puisi Jack Al Gozali, Imam Ma'arif (Simpul Seni DKJ), Nuyang Jaimee (Penyair Seksi), dan Dyah Kencono Puspito Dewi (Sastra Rupa). Kemudian diselingi penampilan musik Redflag dan Lingkaran Band.

(Lasman Simanjuntak)

× Image