Home > Sastra

Sejarah Alternatif Perang Dunia II yang Lebih Realistis dalam Novel Karya Robert Harris

Novel ini menawarkan penggambaran yang mencekam dan mendalam tentang dunia yang bisa saja terjadi jika sejarah berputar dengan cara yang berbeda.
Novel Fatherlan Karya Robert Harris. (Foto: Shopee)
Novel Fatherlan Karya Robert Harris. (Foto: Shopee)

*Judul:* Fatherland

*Penulis:* Robert Harris

*Sinopsis:*

"Fatherland" adalah sebuah novel alternatif sejarah yang membawa pembaca ke dalam dunia di mana Nazi Jerman berhasil memenangkan Perang Dunia II. Kisah ini terjadi pada tahun 1964 di Berlin, ibu kota Jerman yang telah berubah menjadi kota megapolitan yang megah di bawah pemerintahan Adolf Hitler.

Di tengah perayaan ulang tahun ke-75 Hitler, seorang detektif bernama Xavier March dipaksa untuk menyelidiki pembunuhan seorang pejabat tinggi Nazi. Namun, penyelidikan ini membawanya ke dalam konspirasi yang lebih besar yang mengancam untuk mengungkap kebenaran gelap dari masa lalu rezim Nazi.

*Ulasan:*

Novel ini menawarkan penggambaran yang mencekam dan mendalam tentang dunia yang bisa saja terjadi jika sejarah berputar dengan cara yang berbeda. Robert Harris berhasil menciptakan atmosfer yang tegang dan memikat, memadukan elemen-elemen detektif dengan intrik politik yang kompleks. Karakter-karakternya dengan latar belakang yang kuat dan plot yang terus mengalir membuat pembaca terus terlibat.

Harris juga menggambarkan dengan baik bagaimana masyarakat Jerman yang hidup di bawah rezim Nazi menghadapi perasaan ketakutan dan penindasan yang konstan. "Fatherland" adalah bacaan yang mendebarkan dan menggugah, memaksa kita untuk merenungkan tentang konsekuensi dari kekuasaan absolut dan pentingnya mempertahankan kebebasan.

Dalam "Fatherland", masyarakat yang digambarkan memunculkan pujian dari para kritikus dan sejarawan karena menggambarkan sebuah realitas yang mungkin terjadi jika Jerman Nazi memenangkan Perang Dunia II.

Eropa Barat, relatif tidak tersentuh, dengan Hitler hanya menginginkan pengurangan senjata dan mengabaikan wilayah tersebut setelah kemenangan Nazi, fokusnya adalah menaklukkan Rusia Barat.

Berbeda dengan novel The Man in The High Castle karya Philip. K. Dick yang menggambarkan secara tak realistis dimana hanya Nazi dan Jepang sebagai satu satunya negara yang eksis di dunia dan menguasai seluruh Benua Amerika dalam dunia tersebut, bahkan Italia yang juga bagian Blok Poros juga kurang disorot.

Baca selanjutnya...

× Image